Cerpen
Seorang Gadis Memperjuangkan Cita-cita
Sebuah cerpen mengisahkan tentang
seorang Gadis berusia 17 tahun yang dengan kegigihannya untuk mendapatkan
sebuah pekerjaan dengan harapan dia bisa melanjutkan pendidikannya di perguruan
tinggi usai lulus dari sekolah menengah atas (SMA).
Berikut cerpen sosial kisah
seorang Gadis tangguh dalam mengejar impiannya. Semoga mampu menginspirasi
Anda.
Mia, seorang remaja berusia 17 tahun
dari keluarga sederhana dalam kegigihannya untuk mewujudkan cita-citanya dengan
harapan dia mampu membuat Ibunya bangga, karena Mia telah ditinggal Ayahnya
sejak dia masih berumur 4 bulan.
Mia lulus sekolah menengah atas (SMA) diusianya yang ke 17 tahun. Keinginan untuk melanjutkan pendidikan
di perguruan tinggi harus tertunda lantaran dia tidak memiliki uang untuk biaya
studi di perguruan tinggi. Demi mewujudkan harapannya untuk melanjutkan
pendidikannya Mia mau menunda untuk mencari pekerjaan untuk biaya studi di
perguruan tinggi.
Dengan kondisi keluarga yang hidup sederhana,
dan Ibu hanya seorang Ibu Rumah tangga, sulit bahkan tidak mungkin bagi Mia
untuk meminta Ibunya membiayai pendidikannya di perguruan tinggi. Satu-satunya
jalan agar tetap bisa melanjutkan pendidikan adalah dengan mencari biaya
sendiri. Diusianya yang masih sangat muda dan belum berbekal pengalaman kerja
tentunya sulit bagi Mia untuk bisa mendapatkan perkerjaan.
Sulitnya kondisi Mia tidak membuat Gadis
ini patah semangat. Mia terus berusaha memperjuangkan keinginannya. Dia sadar
bahwa pendidikan sangat penting baginya. Dia terus berusaha mendapatkan
pekerjaan dengan kondisinya yang kurang mendukung. Berbulan-bulan Mia terus
berusaha mencari pekerjaan, namun belum juga mendapatkannya. Kegigihan Mia
dalam berusaha terus dia lakukan.
Selama berbulan-bulan hingga hampir
memasuki 3 bulan setelah Dia lulus dari Sekolah lanjuta tingkat akhir.Kegigihan
Mia selama itu mencari pekerjaan akhirnya terbayar. Dia lantas mendapatkan
telepon dari sebuah perusahaan dimana tiga hari sebelumnya dia memasukkan
lamaran. Informasi lowongan kerja tersebut dia dapat dari tetangganya yang
dekat dengan ibu Dia. Pekerjaan yang selama ini dia harap-harapkan akhirnya
selangkah lagi dia dapatkan.
Mia mendapatkan panggilan interview.
Dia diwawancarai oleh HRD tempat dimana dia memasukkan lamaran.
Hampir 30 menit dia menjalani sesi tanya jawab dengan HRD
tersebut. Kendati belum memiliki pengalaman kerja, namun Mia bisa menjawab
dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan oleh HRD tersebut. 30
menit berselang Mia lantas keluar dari ruangan interview. Mia keluar dari
kantor tersebut untuk pulang.
Besoknya, kabar gembira menghinggapi
Mia. Dia mendapatkan kabar kalau dia diterima diperusahaan tersebut. Mia
langsung diperintahkan masuk kerja keesokan harinya setelah mendapatkan
konfirmasi diterima sebagai karyawan baru diperusahaan tersebut.
Setahun dia bekerja. Untuk
mengmpulakan biaya pendaftaran masuk di perguruan tinggi bertepatan dengan
pembukaan/pendaftaran mahasiswa baru. Dia pun lantas mendaftarkan diri di
sebuah kampus swasta dan mengambil kelas malam karena siangnya dia bekerja.
Akhirnya dia berhasil merealisasikan harapannya untuk melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi.
Pesan sosial dari cerpen diatas
Jika Mia mudah putus asa, tidak
sabaran dan lemah, maka dia tidak akan bisa melanjutkan studinya. Kegigihan dan
perjuangan yang dijalaninya tanpa rasa lelah akhirnya membuat dia berhasil
mewujudkan cita-citanya.
Terkadang kondisi seseorang memang
terlihat kurang baik, bahkan sangat sulit. Namun, kita bisa berusaha untuk
membuat kondisi tersebut menjadi berbeda. Berusaha, berjuang dan berdo'a, maka Allah
S.W.T akan membuka jalan buat kita.
‘’amiiiiinnn Ya Raball Alamin’’